our post

welcome to actum communication

peta bandung

Rabu, 08 April 2009

Ya! Internet Bukan Media Massa. Anda Setuju?



“Internet bukan media massa!”

Percaya atau tidak, itulah yang diucapkan oleh seorang dosen Jurnalistik Fikom Unpad, Dandi Supriadi. Sayangnya, tidak seorangpun mahasiswanya sempat bertanya, apa alasan ia melontarkan pernyataan tersebut. Tentu saja, karena pak Dandi menugaskan para mahasiswanya untuk menemukan sendiri jawabannya.

Kita tidak harus setuju dengan pernyataan pak Dandi tersebut, dan kita juga tidak harus menentang pernyataan tersebut. Yang harus kita temukan adalah mencari alasan, mengapa pak Dandi mengeluarkan pernyataan tersebut.

Kami mulai melakukan survey kecil kepada beberapa orang yang tidak terlibat langsung dengan ilmu komunikasi tapi sering membenamkan diri dengan internet. Kami bertanya kepada mereka “Apakah menurut kamu internet itu media massa?” dan kami tidak terkejut karena hampir 90% dari mereka menjawab “Ya!”.

Di lain kesempatan, kami bertanya kepada mahasiswa yang cukup intens terlibat dengan ilmu komunikasi. Di sini kami mulai menemukan beragam jawaban. Tidak sedikit yang mengatakan “Tidak, internet bukanlah media massa.” Namun, banyak juga yang mengatakan “Ya.”

Kami mulai mencari dari berbagai literatur.

Mengutip dari Laquey (1997), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awal internet adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal.

[LaQuey, T. (with J. Ryer), "The Internet Companion: A Beginner's Guide to Global Networking", Addison-Wesley, Reading, MA, 1992] (2007-09-27)

Pernyataan ini bisa kita hemat menjadi, “Internet hanyalah sebuah wadah komunikasi, bukan media massa.”

Namun, dalam sebuah halaman internet, tertulis seperti ini, “Internet disebut juga media massa kontemporer, karena memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah media massa, seperti antara lain : ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim serta melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat oleh khalayaknya. http://re-searchengines.com/mangkoes6-04.html

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dituliskan, “Media massa adalah sarana dan saluran resmi, sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm 569, Balai Pustaka)

Jika kita menilik dari syarat-syarat internet itu sendiri, kita akan berfikir bahwa internet adalah media massa. Namun, kita juga harus tahu sebenarnya apa internet tersebut dan apa saja batasannya.

Sebelum internet dilahirkan, televisi ditetapkan sebagai media massa. Radio juga ditetapkan sebagai media massa. Begitu pula dengan penerbitan cetak, semua orang berpendapat bahwa semua itu adalah media massa. Ketika internet muncul, muncul pula perdebatan apakah internet termasuk kepada media massa atau tidak.

Kutipan dari sebuah blog mengatakan “Internet menjadi wadah sekaligus saluran tempat media online bersarang. Ibaratnya, internet adalah kertas yang digunakan untuk membuat media cetak. Atau antena yang mengantarkan sinyal untuk media elektronik.” http://sepersekiandetik.multiply.com/journal

Lantas, apa bedanya dengan televisi dan radio. Kedua hal tersebut juga merupakan alat yang menghantarkan gelombang untuk diterjemahkan secara audio dan visual.

Lalu muncul pula analogi menarik antara internet dengan kertas. Kertas adalah wadah, sama seperti internet. Dan kertas tidak dikatakan sebagai media massa. Baru ketika kertas tersebut diolah menjadi sebuah kesatuan yang berisi informasi yang disebar pada khalayak, barulah ia dikatakan sebagai media massa. Itu pun dengan nama yang berbeda. Ada yang mengatakan Koran, majalah, dan lain sebagainya.

Analogi terakhir ini cukup menarik untuk kita bahas. Internet tidak lebih seperti kertas tersebut. Ia hanyalah sarana. Barulah ketika ia diolah menjadi sebuah halaman situs, blog, atau semacamnya, ia beralih fungsi menjadi internet.

Bagaimana dengan televisi? Secara teknis, televisi dan internet memiliki sedikit perbedaan. Televisi memiliki kemampuan agenda setting yang luar biasa besar disbanding internet. Televisi dan radio bisa “memaksa” pemirsanya untuk mengakui peran ke-massa-annya. Hal inilah yang tidak dimiliki internet dan membuatnya tidak menjadi media massa.

ActComm.


linked pages:

www.cyberjournalism.wordpress.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet

http://sangburunghantu.multiply.com/journal

http://sepersekiandetik.multiply.com/journal


images from: http://inventorspot.com/files/images/internet_0.img_assist_custom.jpg

3 komentar:

actum communication mengatakan...

hmm.. bagus lahhh..
hehehe
ternyata gitu yaa????

Anonim mengatakan...

yoo aaaa.... kaga ngarti gw.. tapi lumayan lah.. bikin posting yang lain yooo..
wakakaka

Anonim mengatakan...

media massa???

oya yag selalu pasang materi budaya massa kan???